HUBUNGAN TRADISI DENGAN PERILAKU IBU BERSALIN DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMBA KABUPATEN MANGGARAI TIMUR, NTT TAHUN 2017

  • Maria Sriana Banul STIKES Santu Paulus Ruteng
Keywords: Ibu bersalin, Penolong persalinan, Perilaku

Abstract

Persalinan oleh tenaga merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Pada tahun 2015 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga  kesehatan di Kabupaten Manggarai Timur adalah 62,8%. Puskesmas Mamba cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan  pada tahun 2016 sebesar 82,6%. Akan tetapi masih ada 32 ibu yang pertolongan persalinannnya di lakukan oleh dukun pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan tradisi, pendidikan, pengetahuan, akses ke fasilitas kesehatan, dengan perilaku ibu bersalin dalam pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mamba Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang ditolong oleh nakes dan non nakes pada bulan Januari – November Tahun 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas Mamba Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2017. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 133 responden dengan menggunakan simple random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38,3% ibu memilih nakes dan variabel yang berhubungan secara signifikan tradisi, pengetahuan, akses ke fasilitas kesehatan. Variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku ibu bersalin dalam pemilihan penolong persalinan adalah tradisi dengan nilai OR 41,167 artinya ibu yang tidak percaya tradisi mempunyai peluang 41 kali lebih memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya dibandingkan dengan ibu bersalin yang percaya dengan tradisi.

Published
2018-06-20