MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES ST. PAULUS RUTENG TAHUN AJARAN 2015/2016

Authors

  • Gabriel Fredi Daar STIKES Santu Paulus Ruteng
  • Theofilus Acai Ndorang STIKES Santu Paulus Ruteng

Keywords:

Motivasi belajar, Pembelajaran bahasa Inggris, Mahasiswa Keperawatan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar, faktor pendukung dan penghambat motivasi belajar, dan implikasi motivasi belajar dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dilakukan pada mahasiswa program studi keperawatan di STIKes St. Paulus Ruteng, tahun ajaran 2015/2016. Peneliti menentukan subyek dengan cara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa prodi keperawatan di STIKes St. Paulus Ruteng memiliki motivasi belajar bahasa Inggris sedang. Mahasiswa  kurang serius mengikuti perkuliahan, dan mereka mengerjakan tugas-tugas bukan karena kesadaran sendiri tetapi lebih karena instruksi dosen. Meskipun mahasiswa senang dengan menunjukkan antusiasme pada saat menjawab pertanyaan bahasa Inggris, tetapi masih kurang baik karena itu hanya dilakukan oleh mahasiswa tertentu saja. Mahasiswa kurang ulet menghadapi kesulitan. Mereka cepat putus asa, bingung, merasa tidak semangat,  menyerah begitu saja  terutama ketika menghadapi persoalan yang sangat sulit. Mereka mengetahui dan menyadari bahwa belajar bahasa Inggris sangat penting untuk mengembangkan diri, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang pada gilirannya berguna saat berada di medan kerja, akan tetapi pembelajaran bahasa Inggris karena niat dan kemauan sendiri dilakukan tetapi masih sangat kurang baik. Motivasi belajar sedang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti metode mengajar dosen yang mendukung, keaktifan menggunakan bahasa Inggris, motivasi di sela-sela perkuliahan berlangsung, pengetahuan tentang kemampuan bahasa Inggris mahasiswa, ketersediaan Modul perkuliahan, pengetahuan dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, minimnya pengetahuan dasar Bahasa Inggris, konsep negatif tentang bahasa Inggris, aplikasi komunikasi bahasa Inggris yang parsial, fasilitas lab bahasa yang belum tersedia, cepat putus asa dalam menghadapi kesulitan, kurangnya kesadaran dan niat pribadi untuk menjalankan tugas-tugas, dan penggunaan bahasa Ibu yang berlebihan. Motivasi belajar sedang berimplikasi pada peningkatan kompetensi dosen, penerapan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, pengkajian gaya belajar bahasa Inggris mahasiswa, penyajian materi bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran mahasiswa, pemberian motivasi, dan ketersediaan fasilitas pembelajaran.

Downloads

Published

2016-06-20