TOXIC RELATIONSHIP PADA REMAJA:STUDI LITERATUR

Authors

  • Nur Dafiq Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Maria M Camela
  • Maria F Akur
  • Evriolita Jeniati

Keywords:

Toxic relationship, remaja, kesehatan mental, penerimaan diri

Abstract

Masa remaja adalah suatu masa yang unik dalam fase kehidupan remaja, dimana seseorang yang telah memasuki usia remaja memiliki karakteristik yang khas. Dengan karakter yang khas tersebut remaja dituntut untuk menyesuaikan diri dengan baik terhadap individu di sekitarnya, dengan cara membangun relasi dengan orang lain. Membangun sebuah hubungan yang selaras dengan seseorang membutuhkan simpati serta keikutsertaan yang besar antara 2 pihak. Wajar dan normal apabila suatu hubungan terjadi konflik atau pemikiran yang berbeda menghadapi sesuatu. Meskipun demikian, kondisi seperti ini akan menyebabkan salah satunya tertekan, terancam, kemudian terpaksa untuk bertahan dalam hubungan tersebut. Kondisi seperti ini menjadi pemicu hubungan yang beracun. Hubungan yang beracun atau toxic relationship merupakan hubungan yang tidak menyenangkan dan bisa menyebabkan kerugian. Artikel ini merupakan hasil review beberapa jurnal dari website seperti google scholar, google book dan referensi lainnya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mengetahui toxic relationship yang terjadi pada remaja. Hasil review dari beberapa sumber mengatakan bahwa toxic relationship berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja

References

Amelya Puteri, C., Dhea Pabundu, D., Nurmansyah Putri, A., Daffa Falih Adilah, R., Diaz Islamy, A., Hierro Satria, F., Ilmu Komunikasi, P., & Komunikasi dan Bisnis, F. (2022). Pengetahuan Remaja Terhadap Toxic relationship Pengetahuan Remaja Terhadap Toxic relationship . Journal Of Digital Communication and Design, 1(2), 69–79.
Amir, M., & Wajdi, R. (2020). Perilaku Komunikasi Toxic Friendship (Studi terhadap Mahasiswa Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar). Jurnal Komunikasi Dan Organisasi (J-KO, 2, 97–109. https://journal.unismuh.ac.id/index.p hp/jko/article/view/8074
Askara, I. P. A., & Ulio. (2020). Peran Komunikasi Keluarga dalam Mengatasi Toxic Parents bagi Kesehatan Mental Anak. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Usia Dini, 5(2), 125–134.https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/ PW/article/view/1820/1493
Berliana, S., Claretta, D., & Arviani, H. (2022). TOXIC PARENTS PADA PODCAST (Studi Deskriptif Kualitatif Resepsi Khalayak Dewasa Awal Terhadap Podcast Curhat Babu Episode “Bisakah Kita Mengubah Orang Tua Kita?”). Kinesik, 9(2), 143.
Christie, C. E., Lubuk, F. R., Aldiputra, R., Jusuf, V. N., & Hestyanti, Y. R. (2022). Meningkatkan Kesadaran Mengenai Toxic relationship Pada Emerging Adult Menggunakan Sosial Media Instagram. Jscd, 4(1), 40–48.
Indrawati, Erdina: Toxic Relationship mengancam kesehatan mental remaja Universitas persada Indonesia Y.A.I Published 01 October 2021
Jalal, N. M., Syam, R., Hadjar, S., Istiqamah, N., & Ansar, W. (2022). Psikoedukasi Mengatasi Toxic Parenting Bagi Remaja. 2(2), 427–433. https://doi.org/10.54259/pakmas.v2i 2.1312
Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Orang yang Mengalami Toxic relationship dengan Kesehatan Psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103. https://doi.org/10.14421/jpsi.v8i1.20 16
Motz, A. (2015). Female violence and toxic couples. Psychoanalytic Psychotherapy, 29(3), 228–242. https://doi.org/10.1080/02668734.20 15.1058850
Natasya, G. Y., & Susilawati, L. K. (2020). Pemaafan Pada Remaja Perempuan Yang Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran. Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 169. https://doi.org/10.24014/pib.v1i3.99 13
Nihayah, U., Panduwinata, A. V., & Yulianti, T. (2021). Penerimaan Diri Korban Toxic relationship dalam Menumbuhkan Kesehatan Mental. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, 5(2), 48–55. https://doi.org/10.19109/ghaidan.v5i 2.10567
Ni Luh Wiweka Widyastuti, Styawati, N. K. A., & Wirawan, K. A. (2022). Perlindungan Hukum terhadap Korban Toxic relationship di Kalangan Remaja. Jurnal Konstruksi Hukum, 3(1), 166–171. https://doi.org/10.22225/jkh.3.1.4413.166-171
Prameswari, F. H. K., & Nurchayati. (2021). Dinamika Psikologis Remaja Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran yang Memilih Mempertahankan Hubungan Pacarannya. Jurnal Penelitian Psikologi, 08(07), 204–217. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/42609
Patricia G. O'Brien,Winifred z. Kennedy, Karen,A. Ballard: Buku Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatrik, Jakarta:EGC, 2013.
Praptiningsih, N. A., & Putra, G. K. (2021). Toxic relationship Dalam Komunikasi Interpersonal Di Kalangan Remaja. Communication, 12(2), 132.https://doi.org/10.36080/comm.v12i2.1510
Sambhara, D. W., & Cahyanti, Y. (2013). Tahapan Pengambilan Keputusan untuk Meninggalkan Hubungan Pacaran dengan Kekerasan pada Perempuan Dewasa Awal Ditinjau dari Stages of Change. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 02(02), 69–78.
Usop, Dwi Sary “Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja” Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Yani, D. I., Radde,H. A., & HZ, A. G. (2021). Analisis Perbedaan Komponen Cinta Berdasarkan Tingkat Toxic relationship . Jurnal Psikologi Karakter, 1(1), 38–43. http://https//journal.unibos.ac.id/jpk3 820.
Zahiduzzaman, Abu Sayed: Toxic Relationship A psychological point of view, Published by Author House:12/03/2015

Downloads

Published

2023-06-20