LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2
Keywords:
Kecemasan, kadar gula darah, diabetes melitusAbstract
Gangguan kecemasan pada pasien Diabetes Melitus dapat memperburuk kondisi penderitanya. Kecemasan dapat merangsang hipotalamus hipofisis untuk melepaskan hormon ACTH dimana hormon ini dapat memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin dan kortisol yang akan meningkatkan kadar gula didalam darah. Tujuan dari penelitian literatur review ini adalah adalah untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode Literatur reiview. Variabel independen adalah kecemasan sedangkan variabel dependen adalah kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Populasi dalam penelitian ini adalah jurnal nasional dan internasional yang telah melalui tahap screening dan sampel penelitian adalah 10 jurnal nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan kesepuluh artikel yang telah di review terdapat hubungan antara kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Masalah psikologis seperti kecemasan menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan meningkatnya kadar gula di dalam darah
References
Fatmawati. (2016). The Relationship of Blood Sugar Levels with Anxiety Levels on Patients Diabetes Mellitus in Public Health Center Ujung Loe Regency Bulukumba 2016. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 34(3), 236–241.
IDF. (2019). International Diabetes Federation Diabetes Atlas. https://www.diabetesatlas.org/upload/resources/material/20200302_133351_IDFATLAS9e-final-web.pdf
Isnaini, N., & Ratnasari, R. (2018). Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 14(1), 59–68. https://doi.org/10.31101/jkk.550
Ludiana. (2017). Hubungan Kecemasan Dengan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Bantul Kec. Metro Selatan Kota Metro. WAcana Kesehatan, 1(1). http://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/wacana/article/view/39/19
Madjidzadeh, R., Hakimjavadi, M., & Gholamali Lavasani, M. (2017). The Reduction of Anxiety and Blood Sugar Level with Group Cognitive-Behavior Therapy in Men and Women with Type II Diabetes: An Experimental Study. Caspian Journal of Neurological Sciences, 3(9), 95–105. https://doi.org/10.18869/acadpub.cjns.3.9.95
Mildawati, Diani, N., & Wahid, A. (2019). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Lama Menderita Diabetes dengan Kejadian Neuropati Perifer Diabateik. Caring Nursing Journal, 3(2), 31–37.
Ningsih, O. S. (2019). Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus dan Diabetes Self-Management Education (DSME) (Pertama). PKBM SAMBI POLENG.
Nurlina. (2017).Pengaruh Kecemasan Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Rsud Syekh Yusuf Gowa, 08.
Priscilla, L. (2015). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.
Rita, Nova. (2018). Hubungan Jenis Kelamin, Olah Raga Dan Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Jik- Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 93–100. https://doi.org/10.33757/jik.v2i1.52
RISKESDAS, (2018) Prevalensi Penderita Diabetes Militus Di Indonesian http://www.depkes.go.id/resources/download /infoterkini/materirakorpop2018/Hasil20Riskesdas%202018. Diakses pada tanggal 10 Februari 2019
Wijayanto, T., & Pringsewu, U. M. (2019). Hubungan Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung,VII(2), 8–19.
World Health Oraganiztion. (2012). Definition and diagnosis of diabetes mellitus and intermediate hyperglycemia. Available at http://www.who.int/diabetes /publications/en/ accessed
WHO. (2016). The World Health Organization of Life. http://who.int/gho/publications/worlf health statistic/2016/en.