https://stikessantupaulus.e-journal.id/ciwal/issue/feed CIWAL (Jurnal Ilmu Pertanian dan Lingkungan) 2021-01-11T11:28:13+00:00 Theofilus Acai Ndorang theondorang@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">CIWAL (J<span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">urnal Ilmu Pertanian dan Lingkungan) merupkan kumpulan artikel ilmiah&nbsp;hasil penelitian para peneliti dan ilmuwan di bidang pertanian dan lingkungan dari Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian lainnya di seluruh Indonesia. Jurnal ini dipublikasikan secara berkala (2 kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember) dan menerbitkan naskah orisinal hasil penelitian dan review yang berisi hasil-hasil penelitian dasar juga terapan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup pengembangan teknologi pertanian, bidang budidaya tanaman, manajemen sumberdaya tanah dan lahan pertanian, hama dan penyakit tumbuhan, dan agribisnis. Jurnal ini diterbikan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian (FIKP) Unika Santu Paulus Ruteng.</span></span></p> https://stikessantupaulus.e-journal.id/ciwal/article/view/92 PENGARUH INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM) 2021-01-11T10:42:30+00:00 Gani Jawak ganijawak@gmail.com Eni Widajati ganijawak@gmail.com Endah Retno Palupi ganijawak@gmail.com <p style="text-align: justify;">Rambutan merupakan tanaman buah yang kaya kandungan vitamin C. Penilitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan invigorasi terhadap benih rambutan dengan menggunakan zat pengatur tumbuh GA<sub>3</sub> dan air kelapa setelah penyimpanan. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis perlakuan invigorasi yaitu, tanpa invigorasi, invigorasi dengan 100 ppm GA<sub>3</sub>, dan invigorasi menggunakan air kelapa. Faktor kedua adalah lama penyimpanan yaitu, penyimpanan 0 minggu, 1 minggu, dan 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan invigorasi nyata berpengaruh negatif terhadap daya berkecambah dan kecepatan tumbuh, sedangkan keserempakan tumbuh tidak berbeda nyata dengan kontrol. Penyimpanan hingga 2 minggu tidak berpengaruh terhadap daya berkecambah dan kadar air, namun berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh. Tidak ada pengaruh interaksi antara perlakuan invigorasi dan lama penyimpanan terhadap tolok ukur daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh. Selama penyimpanan terjadi penrunan kadar air sebesar 12.22%. Perlakuan invigorasi cenderung memberikan pengaruh yang negatif terhadap parameter vigor dan viabilitas rambutan selama penyimpanan hingga 2 minggu.</p> 2020-12-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikessantupaulus.e-journal.id/ciwal/article/view/93 KARAKTERISASI MIKROSKOPIS DAN UJI BIOKIMIA BAKTERI PELARUT FOSFAT (BPF) DARI RHIZOSFER TANAMAN JAGUNG FASE VEGETATIF 2021-01-11T10:57:41+00:00 Fany Juliarti Panjaitan fanyjait@gmail.com Taufiq Bachtiar fanyjait@gmail.com Irsyana Arsyad fanyjait@gmail.com Onesimus Ke Lele oneskelele@gmail.com Wharisma Indriyani oneskelele@gmail.com <p style="text-align: justify;">Hasil isolasi bakteri pelarut fosfat dari rhizosfer tanaman jagung fase vegetatif diperoleh sebanyak 2 isolat yang telah diseleksi berdasarkan kemampuan melarutkan unsur fosfat yang tinggi, yaitu JV FIO 3 dan JV FIO 9 yang kemudian diidentifikasi dan dikarakterisasi agar diketahui karakter dari kedua BPF tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkaraktarisasi JV FIO 3 dan JV FIO 9 baik secara mikroskopis maupun biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JV FIO 3 dan JV FIO 9 memiliki karakteristik mikroskopis dan fisiologis yang sama, yaitu berbentuk basil, bersifat aerob, memiliki enzim katalase, memiliki enzim oksidase, dan tidak motil. Ukuran sel isolat JV FIO 3 berukuran 2 µm lebih kecil dibandingkan dengan sel isolat JV FIO 9. Isolat JV FIO 3 merupakan Gram negatif, sedangkan isolat JV FIO 9 merupakan Gram positif. Isolat JV FIO 3 mampu memfermentasikan glukosa dan isolat JM FIO 9 mampu memfermentasikan sukrosa.</p> 2020-12-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikessantupaulus.e-journal.id/ciwal/article/view/94 PEMANFAATAN REMPAH-REMPAH UNTUK BAHAN SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN TEMPE 2021-01-11T11:05:12+00:00 Dewi Rofita dewirofita@gmail.com <p style="text-align: justify;">Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Pengolahan kedelai menjadi tempe dapat memberikan nilai lebih. Penambahan rempah-rempah dalam proses pembuatan tempe dapat meningkatkan kualitas tempe, dengan menambah cita rasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan rempah-rempah terhadap kualitas tempe berdasarkan warna, tekstur, aroma, dan rasa tempe. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium MIPA Program Studi PGSD pada bulan November 2018. Pecobaan ini&nbsp; menggunakan lima perlakuan yaitu penambahan ketumbar (kelompok 1), penambahan merica/lada (kelompok 2), penambahan bawang putih (kelompok 3), penambahan kunyit (kelompok 4), dan Penambahan kemiri (kelompok 5). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan berbagai rempah pada pembuatan tempe menyebabkan perubahan baik secara fisik dan kimiawi. Tempe yang dihasilkan dari perlakuan menjadi lebih berkualitas baik dari segi warna, tekstur, aroma, dan rasa tempe jika dibandingkan dengan tempe yang tidak diberi penambahan rempah.</p> 2020-12-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikessantupaulus.e-journal.id/ciwal/article/view/95 EFISIENSI USAHA TANI JAGUNG DI KECAMATAN AMABI OEFETO TIMUR KABUPATEN KUPANG 2021-01-11T11:19:07+00:00 Astried Priscilla Cordanis astriedcordanis@gmail.com Paulus Every Sudirman astriedcordanis@gmail.com Ronaldus Don Piran ronaldusdonpiran@gmail.com <p style="text-align: justify;">Masalah pertanian pada sektor hulu berkaitan dengan produktivitas produk pertanian salah satunya komoditas jagung yang merupakan salah satu produk berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber karbohidrat pengganti beras dan sumber pakan ternak. Produktvitas yang tinggi ditentukan oleh penggunaan faktor produksi yang tepat dan pengaruh dari faktor-faktor eksternal. Petani memiliki keterbatasan dalam memperoleh input sehingga dapat menyebabkan produktivitas tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis, efisiensi alolkatif dan efisiensi ekonomi dari usahatani jagung yang di lakukan di Kecamatan Amabi Oefeto Timur dengan sample sebanyak 77 petani jagung dengan menggunakan data cross section. Fungsi produksi pada penelitian ini menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass melaui pendekatan Stochastic Frontier dengan metode <em>Maximum Likelihood Estimation </em>(MLE). Berdasarkan hasil analisis penggunaan benih dan tenaga kerja memiliki pengaruh yang nyata dalam usahatani jagung selain itu juga ditunjukan terdapat sumber-sumber inefisiensi yang berpengaruh dalam usahatani jagung yaitu umur petani dan keanggotaan dalam kelompok tani. Rata-rata efisiensi teknis dalam usahatani jagung yang diperoleh adalah 79 persen shingga disimpulkan bahwa petani telah efisien secara teknis, namun secara alokatif penggunaan benih belum efisien secara alokatif dan penggunaan tenaga kerja sudah tidak efisien lagi sehingga efisiensi alokatif dari penggunaan kedua faktor produksi tersebut tidak efisien secara ekonomi meski demikian penggunaan faktor produksi tenaga kerja mendekati efisien secara ekonomi.</p> 2020-12-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikessantupaulus.e-journal.id/ciwal/article/view/96 RESPON PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L.) TERHADAP PEMBERIAN CEKAMAN NAUNGAN DAN KEKERINGAN 2021-01-11T11:28:13+00:00 Maria Imelda Humoen imeldahumoen@yahoo.co.id Maya Melati imeldahumoen@yahoo.co.id Sandra Arifin Aziz imeldahumoen@yahoo.co.id <p style="text-align: justify;">Tanaman kedelai merupakan tanaman berhari pendek dan memerlukan intensitas cahaya yang tinggi. Tanaman yang mengalami cekaman naungan dan cekaman kekeringan akan mengalami ganguan pada pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai terhadap pemberian cekaman naungan dan kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Leuwikopo, IPB University, Bogor pada bulan Februari hingga April 2018. Pecobaan ini&nbsp; menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktor tunggal yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu kontrol (C<sub>0</sub>), naungan paranet 50% (C<sub>1</sub>), kekeringan dengan interval penyiraman 2 hari sekali (C<sub>2</sub>). Hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan cekaman naungan 50% dan kekeringan dengan interval penyiraman 2 hari sekali pada tanaman kedelai berpengaruh nyata pada tinggi tanaman 5 hingga 6 MST, meningkatkan jumlah daun, luas daun, kerapatan trikoma, dan menurunkan ketebalan daun. Hal tersebut merupakan bentuk mekanime adaptasi tanaman kedelai terhadap cekam naungan dan cekaman kekeringan.</p> 2020-12-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##