PENGARUH INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM)

  • Gani Jawak Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng
  • Eni Widajati Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, Indonesia
  • Endah Retno Palupi
Keywords: Air Kelapa, daya berkecambah, GA3, viabilitas, vigor

Abstract

Rambutan merupakan tanaman buah yang kaya kandungan vitamin C. Penilitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan invigorasi terhadap benih rambutan dengan menggunakan zat pengatur tumbuh GA3 dan air kelapa setelah penyimpanan. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis perlakuan invigorasi yaitu, tanpa invigorasi, invigorasi dengan 100 ppm GA3, dan invigorasi menggunakan air kelapa. Faktor kedua adalah lama penyimpanan yaitu, penyimpanan 0 minggu, 1 minggu, dan 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan invigorasi nyata berpengaruh negatif terhadap daya berkecambah dan kecepatan tumbuh, sedangkan keserempakan tumbuh tidak berbeda nyata dengan kontrol. Penyimpanan hingga 2 minggu tidak berpengaruh terhadap daya berkecambah dan kadar air, namun berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh. Tidak ada pengaruh interaksi antara perlakuan invigorasi dan lama penyimpanan terhadap tolok ukur daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh. Selama penyimpanan terjadi penrunan kadar air sebesar 12.22%. Perlakuan invigorasi cenderung memberikan pengaruh yang negatif terhadap parameter vigor dan viabilitas rambutan selama penyimpanan hingga 2 minggu.

References

Agustiansyah, Ardian, Setiawan, K., & Rosmala, D. (2020). Pengaruh lama perendaman dalam berbagai konsentrasi giberelin (GA3) terhadap perkecambahan benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 13(2), 94–99.
Anggara, D., Harianja, M. S., Musfitasari, A., Marselinha, M., Wahyudianto, F. X. A. & Fernandes, A. (2019). Potensi limbah kulit rambutan (Nephelium lappaceum) sebagai minuman seduhan herbal. Jurnal Agroteknologi, 13(2), 131-136.
Aprilliana, E & Hawarima V. (2016). kandungan buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai antibakteri terhadap E. colipenyebab diare. Majority, 5(2), 126-130.
Bey, Y., Syafii, W. & Sutrisna. (2006). Pengaruh pemberian giberelin (GA3) dan air kelapa terhadap perkecambahan bahan biji anggrek bulan (Phalaenopsis amabilisBL) secara in vitro. Jurnal Biogenesis, 2(2),41-46.
Cetinbas & Koyuncu, F. (2006). Improving germinationof Prunus aviumL. seeds by gibberellic acid,potassium nitrate, and thiorea. Hort Sci, 33(3),119–123.
Ilyas, S. (2012). Ilmu dan Teknologi Benih, Teori dan Hasil-hasil Penelitian. Bogor: IPB Press.
Kalsa, K. K., Tomer, R. P. S. & Abebie, B. (2011). Effects of storage duration and hydro-priming on seed germination and vigour of common vetch. Journal of Science and Development, 1(1),65-73.
Kucera, B., Cohn, M.A. & Metzger, G. H. 2005. Plant hormone interactions during seed dormancy release and germination. Seed Science Research, 15,281-307.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Murniati & Zuhry, E. 2002. Peranan giberelin terhadap perkecambahan benih kopi robusta tanpa kulit. Jurnal Sagu, 1(1),1-5.
Savitri, S. V. H. (1995). Induksi akar stek batang sambung nyawa (Gynura drocumbens (Lour) Merr.) menggunakan air kelapa [dalam Djamhuri E., 2011]. Jurnal Silvikultur Tropika, 2(1), 5 – 8.
Supardy, Adelin, E & Made, U. (2016). Pengaruh lama perendaman dan konsentrasi giberelin (GA) terhadap viabilitas benih kakao (Theobroma cacao l.). e-J. Agrotekbis, 2(3), 425-431. Tersedia pada: https://media.neliti.com/media/publications/244882-none-26dae8a4.pdf
Suparmi, Anshory, H. & Dirmawati, N. (2012). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum, L.) dengan metode linoleat-tiosianat. Jurnal Ilmiah Farmasi, 9(1), 1-11.
Tetuko, K. A., Parman, S & Izzati, M. (2015). Pengaruh kombinasi hormon tumbuh giberelin dan auksin terhadapperkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis Mull. Arg.). Jurnal Biologi, 4(1), 61-72.
Wahid, A., Noreen, A., Basra, S. M. A., Gelani, S. & Farooq, M. (2008). Priming-induced metabolic changes in sunflower (Helianthus annuus) achenes improve germination and seedling growth. Botanical Studies, 49, 343-350.
Wattimena, G. A. (1988). Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.
Yong, J. W. H., Liya, G. E., Yan, F. N. & Swee, N. T. (2009). The chemical compotition and biological properties of coconut (Cocos nuciferaL) water. Molecules, 14, 5244-5164.
Zuhro, F., Hasanah, H. U & Sukadi. (2017). Aplikasi air kelapa muda da pupuk kascing pada perkecambahan biji palem merah (Cyrtostachis lacca Becc.). Jurnal Ilmu Dasar, 18(1), 17-24.
Published
2020-12-15